• UGM
  • IT Center
  • EnglishEnglish
  • Bahasa IndonesiaBahasa Indonesia
Universitas Gadjah Mada Menara Ilmu Parasitologi Kedokteran
Universitas Gadjah Mada
  • Visi Misi
  • Parasitologi Kedokteran
  • Subdivisi
    • Protozoologi
    • Helmintologi
    • Entomologi
  • Penyakit akibat parasit
    • Penyakit Kecacingan (Helminths)
      • Askariasis
      • Trikuriasis
      • Penyakit Enterobiasis
      • Infeksi cacing tambang atau Hookworm (Cutaneous Larva Migrans)
      • Penyakit Strongyloidiasis
      • Penyakit Taeniasis
      • Penyakit Diphyllobothriasis
      • Penyakit Fascioliasis
      • Schistosomiasis
      • Penyakit Fasciolopsiasis
    • Penyakit akibat Protozoa usus
      • Penyakit Amebiasis
      • Penyakit Giardiasis
      • Penyakit Cryptosporidiosis
    • Penyakit Tular Vektor
      • Demam Berdarah Dengue
      • Penyakit Zika
      • Penyakit Chikungunya
      • Japanese Encephalitis (JE)
      • Penyakit Malaria
      • Filariasis limfatik
    • Penyakit akibat Arthropoda
      • Penyakit Pediculosis
      • Scabies (Kudis)
      • Gigitan atau sengatan Serangga
      • Alergi debu tungau rumah
      • Penyakit Dermatitis linearis
    • Penyakit parasit lainnya
      • Toksoplasmosis
      • Trikomoniasis
      • Toksokariasis
      • Penyakit Paragonimiasis
      • Hidatidosis (Echinococcosis)
  • Kontak
  • Beranda
  • Penyakit akibat Arthropoda
  • Penyakit Dermatitis linearis

Penyakit Dermatitis linearis

  • 4 September 2019, 12.20
  • Oleh: Rizqiani Kusumasari
  • 0

Istilah dermatitis linearis merujuk pada kondisi peradangan kulit akibat paparan terhadap toksin paederin, yang ditemukan di beberapa spesies kumbang dari subfamili Paedrina (tomcat). Paederus relatif ramping, berukuran lebar 1,5 mm dan panjang 7-10 mm, dengan kepala berwarna hitam dan badan berwarna merah atau oranye. Individu dapat terkena dermatitis linearis akibat paparan toksin paederin pada kulit. Biasanya, individu berusaha untuk mengusir Paederus dan secara tidak sengaja menggencetnya sehingga paederin keluar dari tubuh kumbang dalam bentuk menyerupai garis (linear).

Kumbang Paederus aktif pada malam hari dan banyak ditemukan terutama di daerah lembab dan hangat, seperti di area pertanian atau perkebunan, rawa, atau tepi sungai. Paederusjuga dapat ditemukan di daerah pemukiman. Gejala dermatitis linearis sering menyerupai gejala penyakit kulit lainnya sehingga diagnosis dan pengobatan tidak tepat. Gejala yang paling sering muncul antara lain rasa panas seperti tersengat dan rasa gatal di kulit. Lesi kulit paling sering ditemukan di daerah wajah, leher, badan, dan lengan. Lesi kulit yang khas berupalesi identik di 2 sisi kulit yang berhadapan (kissing lesion), terutama di lipatan siku atau ketiak merupakan salah satu tanda khas dermatitis linearis.

Terapi suportif dapat diberikan dengan cara mencuci bekas paparan paederin dengan air dan sabun, kompres es, dan menggunakan obat analgesik dan steroid. Rujukan lebih lanjut diperlukan apabila paparan paederin terjadi pada mata. Pencegahan paparan terhadap kumbang Paederus dapat dilakukan dengan tidak duduk langsung di bawah lampu saat malam hari, menutup pintu dan jendela pada malam hari, memakai kelambu tidur, penggunaan pestisida.

 

 

Daftar Pustaka:

Beaulieu BA, Irish SR. Literature review of the causes, treatment, and prevention of dermatitis linearis. J Travel Med. 2016;23(4).

Frank JH, Kanamitsu K. Paederus, sensu lato (Coleoptera: Staphylinidae): natural history and medical importance. J Med Entomol. 1987;24(2):155-91.

Mammino JJ. Paederus dermatitis: an outbreak on a medical mission boat in the Amazon. J Clin Aesthet Dermatol. 2011;4(11):44-6.

Srihari S, Kombettu AP, Rudrappa KG, Betkerur J. Paederus Dermatitis: A Case Series. Indian Dermatol Online J. 2017;8(5):361-4.

Taneja A, Sudhir Nayak UK, Shenoi SD. Clinical and epidemiological study of Paederus dermatitis in Manipal, India. Journal of Pakistan Association of Dermatologists. 2013;23(2):133-138.

Tautan

Universitas Gadjah Mada

Departemen Parasitologi

Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada

Gedung Prof. Drs. R. Radiopoetro Lantai 4

Sekip Utara, Yogyakarta 55281

Indonesia

Telp./Fax. (0274) 546215

Email: parasitologi.fk@ugm.ac.id

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju