Istilah dermatitis linearis merujuk pada kondisi peradangan kulit akibat paparan terhadap toksin paederin, yang ditemukan di beberapa spesies kumbang dari subfamili Paedrina (tomcat). Paederus relatif ramping, berukuran lebar 1,5 mm dan panjang 7-10 mm, dengan kepala berwarna hitam dan badan berwarna merah atau oranye. Individu dapat terkena dermatitis linearis akibat paparan toksin paederin pada kulit. Biasanya, individu berusaha untuk mengusir Paederus dan secara tidak sengaja menggencetnya sehingga paederin keluar dari tubuh kumbang dalam bentuk menyerupai garis (linear).
Kumbang Paederus aktif pada malam hari dan banyak ditemukan terutama di daerah lembab dan hangat, seperti di area pertanian atau perkebunan, rawa, atau tepi sungai. Paederusjuga dapat ditemukan di daerah pemukiman. Gejala dermatitis linearis sering menyerupai gejala penyakit kulit lainnya sehingga diagnosis dan pengobatan tidak tepat. Gejala yang paling sering muncul antara lain rasa panas seperti tersengat dan rasa gatal di kulit. Lesi kulit paling sering ditemukan di daerah wajah, leher, badan, dan lengan. Lesi kulit yang khas berupalesi identik di 2 sisi kulit yang berhadapan (kissing lesion), terutama di lipatan siku atau ketiak merupakan salah satu tanda khas dermatitis linearis.
Terapi suportif dapat diberikan dengan cara mencuci bekas paparan paederin dengan air dan sabun, kompres es, dan menggunakan obat analgesik dan steroid. Rujukan lebih lanjut diperlukan apabila paparan paederin terjadi pada mata. Pencegahan paparan terhadap kumbang Paederus dapat dilakukan dengan tidak duduk langsung di bawah lampu saat malam hari, menutup pintu dan jendela pada malam hari, memakai kelambu tidur, penggunaan pestisida.
Daftar Pustaka:
Beaulieu BA, Irish SR. Literature review of the causes, treatment, and prevention of dermatitis linearis. J Travel Med. 2016;23(4).
Frank JH, Kanamitsu K. Paederus, sensu lato (Coleoptera: Staphylinidae): natural history and medical importance. J Med Entomol. 1987;24(2):155-91.
Mammino JJ. Paederus dermatitis: an outbreak on a medical mission boat in the Amazon. J Clin Aesthet Dermatol. 2011;4(11):44-6.
Srihari S, Kombettu AP, Rudrappa KG, Betkerur J. Paederus Dermatitis: A Case Series. Indian Dermatol Online J. 2017;8(5):361-4.
Taneja A, Sudhir Nayak UK, Shenoi SD. Clinical and epidemiological study of Paederus dermatitis in Manipal, India. Journal of Pakistan Association of Dermatologists. 2013;23(2):133-138.