Trikomoniasis (Trichomoniasis) termasuk dalam penyakit menular seksual yang disebabkan oleh protozoa Trichomonas vaginalis. Penyakit ini banyak ditemukan pada populasi wanita seiring dengan bertambahnya usia. Trichomoniasis juga juga sering ditemukan pada individu dengan banyak pasangan seksual, dan pada individu yang memiliki infeksi menular seksual lainnya. Secara umum, infeksi T. vaginalisdapat meningkatkan risiko penularan HIV, penularan infeksi menular seksual lainnya, komplikasi kehamilan, dan penyakit radang panggul (pelvic inflammatory disease).
Secara morfologi, T. vaginalistampak sebagai protozoa dengan 4 buah cambuk (flagella) di satu ujungnya yang berfungsi sebagai alat gerak. Pada tubuh manusia, parasit ini seringkali ditemukan di saluran kencing laki-laki dan perempuan, dan pada vagina. Gejala dapat muncul 5-28 hari sejak transmisi pertama. Selain peradangan di area kelamin, gejala lain yang dapat muncul antara lain kemerahan dan rasa gatal di area kelamin, nyeri saat berkemih, dan keluarnya cairan (duh) kuning kehijauan berbau busuk dari lubang kencing. Diagnosis dapat ditegakkan dengan pemeriksaan cairan duh menggunakan mikroskop, kultur, dan nucleic acid amplification test(NAAT). Pengobatan dapat dilakukan dengan pemberian obat metronidazole. Pengobatan sebaiknya dilakukan pada seluruh pasangan seksual untuk pencegahan transmisi.
Daftar Pustaka:
Kissinger P. Trichomonas vaginalis: a review of epidemiologic, clinical and treatment issues. BMC Infect Dis. 2015;15:307-.
Meites E. Trichomoniasis: the “neglected” sexually transmitted disease. Infect Dis Clin North Am. 2013;27(4):755-64.
Schwebke JR, Burgess D. Trichomoniasis. Clin Microbiol Rev. 2004;17(4):794-803.
Schumann JA, Plasner S. Trichomoniasis[Updated 13 January 2019]. Treasure Island, FL, StatPearls Publishing. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK534826/.