• UGM
  • IT Center
  • EnglishEnglish
  • Bahasa IndonesiaBahasa Indonesia
Universitas Gadjah Mada Menara Ilmu Parasitologi Kedokteran
Universitas Gadjah Mada
  • Visi Misi
  • Parasitologi Kedokteran
  • Subdivisi
    • Protozoologi
    • Helmintologi
    • Entomologi
  • Penyakit akibat parasit
    • Penyakit Kecacingan (Helminths)
      • Askariasis
      • Trikuriasis
      • Penyakit Enterobiasis
      • Infeksi cacing tambang atau Hookworm (Cutaneous Larva Migrans)
      • Penyakit Strongyloidiasis
      • Penyakit Taeniasis
      • Penyakit Diphyllobothriasis
      • Penyakit Fascioliasis
      • Schistosomiasis
      • Penyakit Fasciolopsiasis
    • Penyakit akibat Protozoa usus
      • Penyakit Amebiasis
      • Penyakit Giardiasis
      • Penyakit Cryptosporidiosis
    • Penyakit Tular Vektor
      • Demam Berdarah Dengue
      • Penyakit Zika
      • Penyakit Chikungunya
      • Japanese Encephalitis (JE)
      • Penyakit Malaria
      • Filariasis limfatik
    • Penyakit akibat Arthropoda
      • Penyakit Pediculosis
      • Scabies (Kudis)
      • Gigitan atau sengatan Serangga
      • Alergi debu tungau rumah
      • Penyakit Dermatitis linearis
    • Penyakit parasit lainnya
      • Toksoplasmosis
      • Trikomoniasis
      • Toksokariasis
      • Penyakit Paragonimiasis
      • Hidatidosis (Echinococcosis)
  • Kontak
  • Beranda
  • Trikomoniasis

Trikomoniasis

  • 4 September 2019, 13.50
  • Oleh: Rizqiani Kusumasari
  • 0

Trikomoniasis (Trichomoniasis) termasuk dalam penyakit menular seksual yang disebabkan oleh protozoa Trichomonas vaginalis. Penyakit ini banyak ditemukan pada populasi wanita seiring dengan bertambahnya usia. Trichomoniasis juga juga sering ditemukan pada individu dengan banyak pasangan seksual, dan pada individu yang memiliki infeksi menular seksual lainnya. Secara umum, infeksi T. vaginalisdapat meningkatkan risiko penularan HIV, penularan infeksi menular seksual lainnya, komplikasi kehamilan, dan penyakit radang panggul (pelvic inflammatory disease).

Secara morfologi, T. vaginalistampak sebagai protozoa dengan 4 buah cambuk (flagella) di satu ujungnya yang berfungsi sebagai alat gerak. Pada tubuh manusia, parasit ini seringkali ditemukan di saluran kencing laki-laki dan perempuan, dan pada vagina. Gejala dapat muncul 5-28 hari sejak transmisi pertama. Selain peradangan di area kelamin, gejala lain yang dapat muncul antara lain kemerahan dan rasa gatal di area kelamin, nyeri saat berkemih, dan keluarnya cairan (duh) kuning kehijauan berbau busuk dari lubang kencing. Diagnosis dapat ditegakkan dengan pemeriksaan cairan duh menggunakan mikroskop, kultur, dan nucleic acid amplification test(NAAT). Pengobatan dapat dilakukan dengan pemberian obat metronidazole. Pengobatan sebaiknya dilakukan pada seluruh pasangan seksual untuk pencegahan transmisi.

 

 

Daftar Pustaka:

Kissinger P. Trichomonas vaginalis: a review of epidemiologic, clinical and treatment issues. BMC Infect Dis. 2015;15:307-.

Meites E. Trichomoniasis: the “neglected” sexually transmitted disease. Infect Dis Clin North Am. 2013;27(4):755-64.

Schwebke JR, Burgess D. Trichomoniasis. Clin Microbiol Rev. 2004;17(4):794-803.

Schumann JA, Plasner S. Trichomoniasis[Updated 13 January 2019]. Treasure Island, FL, StatPearls Publishing. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK534826/.

Tautan

Universitas Gadjah Mada

Departemen Parasitologi

Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada

Gedung Prof. Drs. R. Radiopoetro Lantai 4

Sekip Utara, Yogyakarta 55281

Indonesia

Telp./Fax. (0274) 546215

Email: parasitologi.fk@ugm.ac.id

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju